Perkembangan dunia industri
http://www.deutzy.com/mesin-digital-printing-roland-versastudio-bn-20/ |
Perkembangan dunia industri yang semakin pesat seiring kemajuan teknologi dan informasi menuntut pelaku industri selalu bersaing untuk meningkatkan kualitas produknya dari masa ke masa. Begitupula dalam industri grafika, dunia grafika merupakan dunia yang berkaitan erat dengan ketelitian dan ketepatan yang tinggi, sehingga dunia grafika selalu menuntut pelakunya untuk memberikan hasil yang terbaik dan memuaskan bagi pelanggannya. Ada sebuah pepatah yang menyebutkan ‘Quality is meet your customer requirement’ kualitas sesuai keinginan pelangganmu. Setidaknya ada tiga hal mendasar yang sangat mempengaruhi tingkat kesuksesan suatu produk, yaitu harga, ketersediaan, dan mutu/kualitas. Konsumen sangat membutuhkan produk atau layanan yang bermutu tinggi dan tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau dan sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh. Seiring dengan tuntutan tersebut, perkembangan dunia grafika kini telah memasuki era digital, sehingga kini kita mengenal istilah Computer To Print, yakni proses cetak yang dapat dilakukan langsung tanpa melalui proses pembuatan film dan acuan cetak terlebih dahulu. Dalam Industri Grafika, istilah Computer To Printditandai dengan maraknya penggunaan teknologi cetak tanpa acuan permanen yang dikenal dengan teknologi Non Impact Printing (NIP).
Sejak teknologi NIP diperkenalkan pertama kali, teknologi NIP semakin diminati oleh pelaku industri grafika karena beberapa keunggulannya yang dapat melengkapi kekurangan teknologi cetak konvensional selama ini misal salah satunya ialah, mampu mencetak dengan jumlah oplah yang sedikit bahkan mencetak hanya satu lembar sekalipun yang tentunya tidak dapat dilakukan dengan teknologi konvensional karena akan menelan biaya yang besar dalam pembuatan acuan cetak dan membutuhkan waktu persiapan yang lama sehingga biaya produksi pun akan menjadi begitu mahal. Selain waktu persiapan yang lebih cepat, resiko kesalahan cetak pun lebih sedikit karena pada teknologi ini koreksi masih dapat dilakukan hingga pada menit-menit terakhir sebelum cetak massal dilakukan (last minutes correction) dan perbaikan terhadap permasalahan cetak lainnya pada proses pencetakan berjalan masih dapat dilakukan secara langsung melalui komputer tanpa perlu menghentikan jalannya pencetakan dan mengubah acuan cetak pada teknologi konvensional.
Hingga kini teknologi NIP itu sendiri terus mengalami perkembangan, baik dalam hal spesifikasi teknologi yang diterapkan maupun dalam hal aplikasi cetaknya yang semakin beragam. Hingga kini teknologi NIP telah dispesifikasi lagi menjadi delapan jenis, yaitu; Electrophotography, Ionography, Magnetography, Inkjet, Thermography, Electrography, Photography, dan “X” graphy. Dari kedelapan teknologi ini yang paling umum digunakan ialah teknologi electrophotography atau yang lebih dikenal dengan nama teknologi laser printing, disebut demikian karena prinsip dasar yang diterapkan pada teknologi ini ialah proses pengembangan image pada acuan cetak sementara yang menggunakan penyinaran cahaya (laser).
Salah satu faktor yang menentukan kualitas cetak pada mesin cetak digital ialah kesesuaian warna yang dihasilkan dengan warna model yang diinginkan oleh konsumen. Kesesuaian ini amatlah sulit dicapai karena pada prinsipnya warna cetakan pada mesin cetak digital berbeda dengan warna cetakan menggunakan mesin cetak konvensional, selain karena teknologi yang digunakan jauh berbeda, jenis tinta yang digunakan pada mesin cetak offset digital umumnya berupa Toner bukan Liquid seperti pada mesin cetak offset konvensional.
Sumber: http://print-spiration.blogspot.com/2011/08/grafika-di-era-baru-bag1-mengenal-nip.html#sthash.K8lVbXRl.dpuf